Tugas Soal Metodologi Penelitian 1


Soal :
1.       Jelaskan apa yang dimaksud dengan desain penelitian, sebutkan point-point didalam desain penelitian, sertakan definisi  dan sumberreferensinya.
2.       Jelaskan Teknik Pengumpulan data yang dapat digunakan dalam penelitian, sebutkan teknik-teknik tersebut, manakah yang paling baik menurut anda, jelaskan alasannya, sebutkan pula kekurangan dan kelebihannya, sertakan definisi dan sumber referensinya.
3.       Buatlah interview guide pada penelitian mengenai sistem informasi akademik yang ada di stmik wit, minimal 3 narasumber !
4.       Rencanakanlah hal hal apa saja ( 5W + 1H ) yang dibutuhkan dalam menggunakan teknik observasi pada sistem informasi akademik di STMIK WIT !
5.       Buatlah Daftar Pertanyaan baik dalam format bebas dan format pasti !

Jawab :

1. DESAIN PENELITIAN
A. Pengertian Desain Penelitian
Desain artinya rencana, tetapi apabila dikaji lebih lanjut kata itu dapat berarti pula pola, potongan, bentuk, model, tujuan dna maksud (Echols dan Hassan Shadily, 1976:177), Desain Penelitian menurut William M.K. Trochim (2006) “Research design can be thought of as the structure of research -- it is the "glue" that holds all of the elements in a research project together.” Sedangkan Lincoln dan Guba (1985:226) mendefinisikan rancangan penelitian sebagi usaha merencanakan kemungkinan-kemungkinan tertentu secara luas tanpa menunjukkan secara pasti apa yang akan dikerjakan dalam hubungan dengan unsur masing-masing.
Desain penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar (1999:102) adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian.
Dalam penelitian eksperimental, desain penelitian disebut desain eksperimental. Desain eksperimen dirancang sedemikian rupa guna meningkatkan validitas internal maupun eksternal.
Suharsimi Arikunto (1998:85-88) mengkategorikan desain eksperimen murni menjadi 8 yaitu control group pre-test post test, random terhadap subjek, pasangan terhadap subjek, random pre test post test , random terhadap subjek dengan pre test kelompok kontrol post test kelompok eksperimen, tiga kelompok eksperimen dan kontrol, empat kelompok dengan 3 kelompok kontrol, dan desain waktu.
Sutrisno Hadi (1982:441) mengkategorikan desain eksperimen menjadi enam yaitu simple randomaized, treatment by levels desaigns, treatments by subjects desaigns, random replications desaigns, factorial designs, dan groups within treatment designs. Sedangkan Ibnu Hadjar (1999:327) membedakan desain penelitian eksperimen murni menjadi dua yaitu pre test post test kelompok kontrol dan post tes kelompok kontrol.

B. Macam-Macam Desain Penelitian
Dalam penelitian eksperimen murni, desain penelitian yang populer digunakan adalah sebagai berikut:
a. Control Group Post test only design atau post tes kelompok kontrol
Desain ini subjek ditempatkan secara random kedalam kelompok-kelompok dan diekspose sebagai variabel independen diberi post test. Nilai-nilai post test kemudian dibandingkan untuk menentukan keefektifan tretment.
Desain ini cocok untuk digunakan bila pre test tidak mungkin dilaksanakan atau pre tes mempunyai kemungkinan untuk berpengaruh pada perlakuan eksperimen. Desain ini akan lebih cocok dalam eksperimen yang berkaitan dengan pembentukan sikap karena dalam eksperimen demikian akan berpengaruh pada perlakuan.
b. Pre test post test control group design atau pre tes post tes kelompok kontrol
Desain ini melibatkan dua kelompok subjek, satu diberi perlakuan eksperimental (kelompok eksperimen) dan yang lain tidak diberi apa-apa (kelompok kontrol).
Berdasarkan desain penelitian yang disusun, penelitian kualitatif dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :
a. Desain penelitian kualitatif non standar
Desain penelitian dalam paradigma positivistik kuantitatif bersifat terstandar, artinya ada aturan yang sama yang harus dipenuhi oleh peneliti untuk mengadakan penelitian dalam bidang apapun juga. Pelaksanaan penelitian dimulai dari adanya masalah, membatasi obyek penelitian, mencari teori dan hasil penelitian yang relevan, mendesain metode penelitian, mengumpulkan data, menganalisis data, membuat kesimpulan, ada yang menambah dengan implikasi, saran dan atau rekomendasi. Sebelum data diolah, perlu diuji terlebih dulu validitas dan reliabilitasnya, baik dari segi konstrak teori, isi maupun empiriknya. Sistematika penulisan sudah terstandar, yaitu: Bab I. Pendahuluan (latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan/batasan masalah, dst.). Bab II. Kajian teori atau kajian pustaka (kajian teori yang sesuai dengan masalah yang diteliti, hasil penelitian yang relevan, kerangka pikir, hipotesis/pertanyaan penelitian). Bab III. Metode penelitian (Desain, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, instrumen dan teknik analisis data). Bab IV. Hasil penelitian. Bab V. Kesimpulan (ada yang menambah, implikasi, keterbatasan penelitian dan saran).Desain penelitian kualitatif non standar sebetulnya menggunakan standar seperti kuantitatif tetapi bersifat flesibel (tidak kaku). Dengan kata lain model ini merupakan modifikasi dari model penelitian paradigma positivistik kuantitatif dengan menyederhanakan sistematika ataupun menyatukan bebarapa bagian dalam bab yang sama, misalnya memasukkan metode penelitian dalam bab I . Desain penelitian kualitatif non standar ini digunakan untuk penelitian kualitatif dalam paradigma positivistik dan penelitian kualitatif dalam paradigma bahasa
b. Desain penelitian kualitatif tentatif
Model ini sama sekali berbeda dari model-model di atas. Desain penelitian terstandar dan non standar disusun sebelum peneliti terjun ke lapangan dan dijadikan sebagai acuan dalam mengadakan penelitian, sedangkan desain penelitian tentatif disusun sebelum ke lapangan juga tetapi setelah peneliti memasuki lapangan penelitian, desain penelitian dapat berubah-ubah untuk menyesuaikan dengan kondisi realitas lapangan yang dihadapi. Acuan pelaksanaan penelitian tidak sepenuhnya tergantung pada desain yang telah disusun sebelumnya, tetapi lebih memperhatikan kondisi realitas yang dihadapi.
Dalam desain penelitian terstandar maupun non standar dapat dibakukan dengan istilah-istilah: masalah, kerangka teori, metode penelitian, analisis dan kesimpulan dan lainnya. Model tentatif menggunakan dasar sistematika yang berbeda. Sistematika model ini unit-unitnya atau bab-babnya disesuaikan dengan sistematika substantif obyeknya.
C. Tipe-Tipe Desain Penelitian
Secara garis besar ada dua macam tipe desain, yaitu: Desain Ex Post Facto dan Desain Eskperimental. Faktor-faktor yang membedakan kedua desain ini ialah pada desain pertama tidak terjadi manipulasi varaibel bebas sedang pada desain yang kedua terdapat adanya manipulasi variable bebas. Tujuan utama penggunaan desain yang pertama ialah bersifat eksplorasi dan deskriptif; sedang desain kedua bersifat eksplanatori (sebab akibat). Jika dilihat dari sisi tingkat pemahaman permasalahan yang diteliti, maka desain ex post facto menghasilkan tingkat pemahaman persoalan yang dikaji pada tataran permukaan sedang desain eksperimental dapat menghasilkan tingkat pemahaman yang lebih mendalam. Kedua desain utama tersebut mempunyai sub-sub desain yang lebih khusus. Yang termasuk dalam kategori pertama ialah studi lapangan dan survei. Sedang yang termasuk dalam kategori kedua ialah percobaan di lapangan (field experiment) dan percobaan di laboratorium (laboratory experiment)

1. Sub Desain Ex post Facto
a. Studi Lapangan:
Studi lapangan merupakan desain penelitian yang mengkombinasikan antara pencarian literature (Literature Study), survei berdasarkan pengalaman dan / atau studi kasus dimana peneliti berusaha mengidentifikasi variable-variabel penting dan hubungan antar variable tersebut dalam suatu situasi permasalahan tertentu. Studi lapangan umumnya digunakan sebagai sarana penelitian lebih lanjut dan mendalam.
b. Survei
Desain survei tergantung pada penggunaan jenis kuesioner. Survei memerlukan populasi yang besar jika peneliti menginginkan hasilnya mencerminkan kondisi nyata. Semakin samplenya besar, survei semakin memberikan hasil yang lebih akurat. Dengan survei seorang peneliti dapat mengukap masalah yang banyak, meski hanya sebatas dipermukaan. Sekalipun demikian, survei bermanfaat jika peneliti menginginkan informasi yang banyak dan beraneka ragam. Metode survei sangat popular karena banyak digunakan dalam penelitian bisnis. Keunggulan survei yang lain ialah mudah melaksanakan dan dapat dilakukan secara cepat.
2. Sub Desain Desain Eksperimental
a. Eksperimen Lapangan
Desain eksperimen lapangan merupakan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan latar yang realistic dimana peneliti melakukan campur tangan dan melakukan manipulasi terhadap variabel bebas.
b. Eksperimen Laboratorium
Desain eksperimen laboratorium menggunakan latar tiruan dalam melakukan penelitiannya. Dengan menggunakan desain ini, peneliti melakukan campur tangan dan manipulasi variable-variabel bebas serta memungkinkan penliti melakukan kontrol terhadap aspek-aspek kesalahan utama.
3. Desain Spesifik Ex Post Facto dan Eksperimental
Sebelum membicarakan desain spesifik Ex Post facto dan eksperimental, system notasi yang digunakan perlu diketahui terlebih dahulu. Sistem notasi tersebut adalah sebagai berikut:

X: Digunakan untuk mewakili pemaparan (exposure) suatu kelompok yang diuji terhadap suatu perlakuan eksperimental pada variable bebas yang kemudian efek pada variable tergantungnya akan diukur.
O: menunjukkan adanya suatu pengukuran atau observasi terhadap variable tergantung yang sedang diteliti pada individu, kelompok atau obyek tertentu.
R: menunjukkan bahwa individu atau kelompok telah dipilih dan ditentukan secara random untuk tujuan-tujuan studi.
 

2. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

A. Pengertian
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupunsuatu konsep.
Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Jenis sumber data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder).
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.
Sedangkan Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.  Karena berupa alat, maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera photo dan lainnya.
B. Tehnik Pengumpulan Data
Dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain adalah melalui angket, wawancara, observasi, studi dokumentasi, studi kepustakaan, dan lain sebagainya.
1. Angket
Angket (self-administered questionnaire) adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan (respons) terhadap pertanyaanpertanyaan yang diajukan. Teknik angket memiliki kekurangan dan kelebihan tersendiri.
Kelebihannya adalah: 
  • dapat menjangkau sampel dalam jumlah yang besar, 
  • biaya yang diperlukan relatif murah, dan 
  • tidak terlalu mengganggu responden karena pengisiannya ditentukan oleh responden sendiri sesuai dengan keluangan waktunya. 

Adapun kekurangannya adalah: 
  • jika dikirimkan melalui pos, maka persentasi yang dikembalikan relatif rendah, 
  • tidak dapat dipergunakan kepada responden yang tidak bisa membaca atau menulis, dan 
  • pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam angket dapat ditafsirkan secara salah dan tidak ada kesempatan untuk mendapat penjelasan.

2. Wawancara
Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara/pengumpul data kepada responden selanjutnya jawabanjawaban responden dicatat atau direkam. 
Kelebihan teknik wawancara adalah: 
  • dapat dipergunakan kepada responden yang tidak menguasai baca-tulis, termasuk anak-anak, 
  • jika terdapat pertanyaan yang sulit dipahami pewawancara dapat memberikan penjelasan seperlunya, dan 
  • dapat mengecek kebenaran jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan pembanding atau dengan melihat ekspresi wajah serta gerak-gerik responden.

Sedangkan kekurangan teknik wawancara adalah: 
  • memerlukan biaya yang cukup besar untuk perjalanan dan ongkos pengumpul data, 
  • hanya dapat menjangkau responden yang bersifat terbatas, dan 
  • kehadiran pewawancara mungkin akan mengganggu responden.

3. Observasi
Observasi merupakan suatu pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan. Dalam kegiatan pengamatan, observer (pengamat) belum mengajukan pertanyaanpertanyaan khusus yang terkait dengan masalah penelitian. 
Kelebihan observasi adalah: 
  • data yang diperoleh merupakan data yang segar karena langsung diamati dari subjek pada saat terjadinya tingkah laku, dan keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung.

Sedangkan kelemahannya adalah: 
  • untuk memperoleh data yang diharapkan pengamat harus menunggu dan mengamati sampai tingkah laku yang diharapkan benar-benar terjadi,
  • tidak semua tingkah laku yang diamati relevan dengan masalah yang diangkat dalam penelitian, dan 
  • beberapa tingkah laku, seperti tingkah laku kriminal atau yang bersifat pribadi, sukar diamati dan bahkan bisa membahayakan observer.
4. Kajian Kepustakaan
Kajian kepustakaan merupakan suatu kegiatan untuk menelusuri dan menelaah teoriteori yang terdapat di perpustakaan. Kegiatan kajian kepustakaan menuntut kejelian, ketekunan, dan ketelitian peneliti. Dalam kegiatan kepustakaan tersebut seorang peneliti akan melakukan: 
  • menggali lebih dalam beberapa informasi dan beberapa teori yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti, 
  • mencari metode dan teknik pengumpulan data, teknis analisis data, dan sebagainya, 
  • mendapatkan pandangan yang lebih luas tentang masalah yang sedang diteliti, dan 
  • menghindarkan diri dari duplikasi (plagiat) yang tidak dikehendaki.

5. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian, melainkan kepada dokumen-dokumen tertentu. Terdapat dua macam dokumen, yakni dokumen primer dan dokumen sekunder. Dokumen primer merupakan yang ditulis oleh orang yang secara langsung mengalami suatu peristiwa. Dokumen sekunder adalah dokumen yang ditulis oleh orang lain yang mendapat cerita dari pelaku peristiwa. 
Kelebihan studi dokumentasi adalah: 
  • memberikan jalan untuk meneliti subjek penelitian yang sulit dijangkau, 
  • data yang diterima lebih objektif karena tidak terpengaruh oleh kehadiran peneliti, 
  • memberikan cara yang lebih baik untuk meneliti peristiwa-peristiwa yang telah berlalu, dan 
  • memungkinkan untuk mengambil sampel yang lebih besar. 

Sedangkan kelemahan studi dokumentasi adalah: 
  • data yang diteliti memungkinkan terjadinya bias karena data yang tersedia kemungkinan tidak lengkap atau bahkan berlebihan, 
  • tidak setiap orang menyimpan dokumen dengan baik, dan 
  • sulit untuk mengumpulkan dan sekaligus memberikan kode terhadap data sehubungan dengan format penulisan dokumen yang bermacam-macam.

Masih terdapat beberapa teknik pengumpulan data lain yang dapat dipergunakan untuk mengumpulkan data, seperti analisis isi dan tes proyeksi. Menurut Atherton dan Klemmack, analisis isi (content analysis) merupakan studi tentang arti komunikasi verbal. Bahan yang dipelajari dapat berupa bahan yang diucapkan atau bahan yang ditulis. 
Teknik analisis isi sering dipergunakan untuk meneliti sikap para tokoh terhadap suatu kasus, yakni dengan mempelajari beberapa artikel, naskah pidato, buku harian, catatan kasus, dan lain sebagainya. dalam analisis isi, peneliti dapat mengklasifikasikan kata-kata yang menyatakan persetujuan maupun kata-kata yang menyatakan ketidaksetujuan yang ditunjukkan oleh tokoh tertentu terhadap suatu kasus. Misalnya: Sikap pimpinan partai politik X terhadap kinerja kabinet pembangunan Y.
Tes proyeksi (projective test) dilaksanakan oleh peneliti berdasarkan atas anggapan bahwa apa yang dilakukan oleh subjek dengan bahan tes tertentu akan dapat mengungkapkan sesuatu tentang diri subjek tersebut. Tes proyeksi dilakukan terhadap responden yang sulit atau tidak bersedia untuk mengungkapkan sesuatu yang dianggap merupakan data penting dalam kegiatan penelitian. 
Tes proyeksi pada umumnya digunakan untuk mengungkapkan sikap, keyakinan, pandangan, pendapat, dan lain sebagainya dengan cara subjek diminta untuk mengidentifikasikan gambar-gambar atau bentuk-bentuk tertentu, kemudian subjek diminta untuk membuat cerita untuk setiap gambar atau bentuk yang dilihatnya. Tes proyeksi hanya dapat dilakukan oleh seorang peneliti yang memiliki keahlian tertentu. Selain itu, validitas tes proyeksi sangat sulit untuk ditetapkan.
Kesimpulannya,Teknik pengumpulan data yang paling baik adalah Wawancara, karena dengan teknik wawancara data yang di dapat lebih akurat dan sesuai dengan isi yang disertakan narasumber. Narasumber dapat menyertakan isi yang sesuai dengan daftar pertanyaan yang kita buat dengan sebenar-benarnya melalui fakta narasumber.
Kelebihan teknik wawancara adalah: 
  • dapat dipergunakan kepada responden yang tidak menguasai baca-tulis, termasuk anak-anak, 
  • jika terdapat pertanyaan yang sulit dipahami pewawancara dapat memberikan penjelasan seperlunya, dan 
  • dapat mengecek kebenaran jawaban responden dengan mengajukan pertanyaan pembanding atau dengan melihat ekspresi wajah serta gerak-gerik responden.

Sedangkan kekurangan teknik wawancara adalah: 

  • memerlukan biaya yang cukup besar untuk perjalanan dan ongkos pengumpul data, 
  • hanya dapat menjangkau responden yang bersifat terbatas, dan 
  • kehadiran pewawancara mungkin akan mengganggu responden.
Dari penjelasan diatas, menerangkan bahwa Kelemahan yang terdapat di teknik wawancara relatif paling sedikit dibanding teknik yang lain, justru kelebihan yang berbanding terbalik lebih besar. Itu pertanda bahwa teknik wawancara lebih efektif digunakan dalam pengumpulan data yang akurat.
3. INTERVIEW GUIDE 


     4. OBSERVASI  
       Judul : Merencanakan Observasi
1.      Lokasi Penelitian : STMIK WIT CIREBON
2.      Jadwal Penelitian : Senin, 2 November 2015 pkl 08.00-14.00
3.      Objeknya apa : Sistem penerimaan mahasiswa baru, sistem penerimaan beasiswa
     5. MEMBUAT DAFTAR PERTANYAAN / QUISIONER
1.      Format bebas : Bagaimana sistem penerimaan mahasiswa baru di STMIK WIT CIREBON?
2.      Format dengan pasti :
Take Off :
Opini :
Untuk mahasiswa STMIK WIT Cirebon
Bagaimana pendapat kalian mengenai sistem pembelajaran oleh masing – masing dosen pengajar di STMIK WIT Cirebon?
Yes or No :
Apakah STMIK WIT mempunyai kumpulan kegiatan seperti ekskul?
Ya
                        Tidak
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Metodologi Penelitian

Sistem Informasi

Tugas Soal Sistem Informasi 1